-->

Profil Hamba Tuhan

Foto saya
Jakarta, Indonesia
Seorang Hamba Tuhan yang memiliki kerinduan untuk dapat memberkati banyak orang melalui Pastoral Konseling, dengan berbagai hal dan cara, salah satunya adalah melalui fasilitas dunia maya (Internet). Riwayat Pendidikan Teologi: - Sarjana Theology (S. Th) jurusan teologi, 1999. - Master of Art (M. A) jurusan Christian Ministry, 2002. - Master of theology (M. Th)Thn 2010. - Doctor of Ministry (D. Min)Thn 2009. God Bless You All.

Pendahuluan

Shallom, selamat datang di blog saya Pdt. Denny Harseno, M. A., D. Min. Saudara, saya senang sekali jika dapat memberkati saudara sekalian melalui setiap tulisan-tulisan dan artikel-artikel yang ada pada blog ini. Jika saudara ingin membaca setiap tulisan-tulisan dan artikel-artikel terdahulu yang ada pada blog ini, saudara cukup memilih label daftar isi blog atau dengan memilih pada arsip blog yang ada di samping kiri blog ini, dan silahkan mengisi buku tamu blog saya dibawahnya, agar saya dapat mengetahui siapa saja yang telah berkunjung diblog saya. Terima kasih atas perhatiannya, Tuhan Yesus Kristus memberkati.

04 Juli 2009

PERSEMBAHAN YANG BERKENAN Bagian IV

Persembahan dan persepuluhan


Perpuluhan baru berkembang menjadi topik sentral dan significant yang dipertanyakan dan dibahas dalam Gereja sejak abad 20. Inilah pentingnya mempelajari sejarah Teologi supaya tidak terkecoh oleh banyak isu sebagai produk filsafat, budaya dan permainan dunia yang menyusup lalu mengacaukan Kekristenan. Karena banyaknya pembicaraan tentang perpuluhan, jemaat menjadi bingung hingga beberapa pertanyaan muncul dalam pemikiran mereka:

(1)Perlukah memberi perpuluhan? Padahal, di sepanjang Perjanjian Baru tidak terdapat perintah tersebut. Hanya Perjanjian Lama yang membicarakannya. Sepanjang Perjanjian Baru, istilah ‘perpuluhan’ disinggung hanya di Ibrani namun sebenarnya Paulus hendak membicarakan tentang Kristologi dalam diri Melkisedek.

(2)Lalu perpuluhan jemaat digunakan untuk apa? Seringkali perpuluhan masuk ke kantong pendeta hingga semakin kaya. Sedangkan konsepnya diputarbalikkan untuk memancing jemaat agar memberi perpuluhan dengan setia namun bukan karena ketulusan hati melainkan jiwa materialistis. Maka kelak si pemberi mungkin akan mengalami banyak masalah hingga bangkrut.

(3)Betulkah konsep yang mengatakan bahwa dengan memberi perpuluhan, si pemberi akan mendapat berkat?


Pertama kali istilah ’perpuluhan’ disebutkan di Perjanjian Lama yaitu dalam Kej 14:18-20 oleh Abram sebelum menjadi Abraham dan diberikan pada Melkisedek yang sangat unik dan misterius. Kej 14:18 mencatat, “Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah yang Mahatinggi.” Kalau pembaca Perjanjian Lama tidak mengacu pada Perjanjian Baru maka ungkapan ‘membawa roti dan anggur’ jadi tak bermakna. Padahal dalam konteks Perjanjian Baru, ungkapan tersebut berarti bukan sekedar makanan melainkan mempunyai makna khusus yang tampak dalam diri Tuhan Yesus.


Selanjutnya, tercatat bahwa Melkisedek memberkati Abram lalu Abraham memberi perpuluhan sebagai respon. Seringkali Kej 14:18-20 dipakai sebagai dasar pemberian perpuluhan oleh sebelas suku Israel kepada orang Lewi. Selain itu, ayat tersebut juga dijadikan alasan perpuluhan diberikan pada hamba Tuhan. Jikalau jemaat hanya membaca Perjanjian Lama maka langsung terjebak ke dalam pemikiran dan interpretasi yang sesat. Sebenarnya, hakekat perpuluhan telah diungkapkan di Kej 14 namun para pembaca sulit menangkap artinya, kecuali telah memahami Ibr 7. Dalam Kej 14:18 dinyatakan bahwa Melkisedek memiliki 3 jabatan sekaligus:

(1)raja Salem atau penguasa dunia sekuler,

(2)imam yang bertugas mewakili jemaat untuk menghadap Tuhan,

(3)nabi atau wakil Tuhan yang membawa berita pada manusia.

Jabatan ketiga ini tidak disebutkan tetapi dilakukan, “Lalu ia memberkati Abram” (Kej 14:19). Karena ia adalah manifestasi Kristus di Perjanjian Lama maka Abram memberi perpuluhan kepadanya. Artinya, perpuluhan hanya dipersembahkan bagi Tuhan. Tak seorangpun mampu mencakup ketiga jabatan tersebut sekaligus. Di sepanjang sejarah, hanya 1 pribadi yang berhasil mencakup ketiganya dengan sempurna total yaitu Kristus.

0 komentar:

Posting Komentar