-->

Profil Hamba Tuhan

Foto saya
Jakarta, Indonesia
Seorang Hamba Tuhan yang memiliki kerinduan untuk dapat memberkati banyak orang melalui Pastoral Konseling, dengan berbagai hal dan cara, salah satunya adalah melalui fasilitas dunia maya (Internet). Riwayat Pendidikan Teologi: - Sarjana Theology (S. Th) jurusan teologi, 1999. - Master of Art (M. A) jurusan Christian Ministry, 2002. - Master of theology (M. Th)Thn 2010. - Doctor of Ministry (D. Min)Thn 2009. God Bless You All.

Pendahuluan

Shallom, selamat datang di blog saya Pdt. Denny Harseno, M. A., D. Min. Saudara, saya senang sekali jika dapat memberkati saudara sekalian melalui setiap tulisan-tulisan dan artikel-artikel yang ada pada blog ini. Jika saudara ingin membaca setiap tulisan-tulisan dan artikel-artikel terdahulu yang ada pada blog ini, saudara cukup memilih label daftar isi blog atau dengan memilih pada arsip blog yang ada di samping kiri blog ini, dan silahkan mengisi buku tamu blog saya dibawahnya, agar saya dapat mengetahui siapa saja yang telah berkunjung diblog saya. Terima kasih atas perhatiannya, Tuhan Yesus Kristus memberkati.

16 April 2009

Hidup Dalam Anugrah Part 6

Kedua, Konsep pelayanan. Alkitab mengatakan, tugas pelayanan adalah bagaimana saya menjadi bagian dari penggenapan seluruh tugas perencanaan kerajaan Allah. Ini dapat kita lihat di dalam Yoh 15:9, Tuhan Yesus membuka satu rahasia yang besar disini yaitu, "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikian juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasihKu itu. Jikalau kamu menuruti perintahKu, kamu akan tinggal di dalam KasihKu, seperti Aku menuruti perintah BapaKu dan tinggal di dalam kasihNya." Disini ada kaitan yang begitu indah yang Tuhan Yesus gambarkan yaitu hubungan antara Bapa dengan Kristus menggambarkan hubungan antara Kristus dengan kita. Kristus taat kepada Bapa ini menjadi gambaran kita taat kepada Kristus. Sama seperti cinta kepada Bapa maka dia taat kepada perintahNya demikian juga jika kita cinta kepada Kristus maka kita akan taat kepada Dia. Jadi cinta disini harus dibuktikan di dalam ketaatan. Kita dihadapan Kristus sesungguhnya hanyalah seorang budak (hamba) namun Kristus tidak menganggap kita sebagai budak. Kita adalah budak Tuhan, namun pada waktu Dia tidak menganggap kita sebagai budak berarti status kita sudah ditinggikan. Ini merupakan satu peningkatan status yang luar biasa. Apa perbedaan seorang budak dengan seorang sahabat? Seorang sahabat tahu mengapa dia mengerjakan itu sedangkan seorang budak tidak tahu mengapa demikian. Kalimat ini merupakan kalimat yang menaikkan kita pada posisi yang begitu agung. Jadi kalau kita melakukan tugas penatalayanan yang Tuhan percayakan itu bukan sekedar aku dijadikan budak walaupun statusku memang budak tetapi aku diangkat menjadi seorang sahabat. Jadi disini kita mengerti Tuhan maunya apa? Kita mengerti apa yang harus saya kerjakan karena Tuhan sudah menganugerahkan kepada kita. Namun kalimat ini seringkali bisa disalahgunakan sehingga kita memanipulasi Allah. Ingat Alkitab tidak sembarangan sebelum Tuhan membuka konsep sahabat, Dia lebih dahulu membuka konsep ordo. Jadi secara ordo kita diangkat menjadi sahabat Tuhan namun tidak pernah kita menjadi tuannya Tuhan.


Saudara ketika kita menjadi penatalayan Allah kita tidak mengerjakan ini dengan sembarangan, karena Tuhan yang beritahu lebih dahulu sehingga kita mengerti misi kerajaan Allah ditengah dunia ini. Tuhan Yesus memerintahkan kita untuk memberitakan Injil, menjadi saksiNya ditengah dunia dan di dalam berbagai bidang. Tuhan sudah membukakan rahasianya agar kerajaan Allah digenapkan. Kita adalah teman-teman sekerja Tuhan, sahabat-sahabat Tuhan yang dipanggil untuk menggenapkan pekerjaan Tuhan. Saudara, betapa besarnya anugerah ini. Siapakah kita sehingga boleh menjadi sahabat Tuhan yang bekerja bagi Tuhan? Seharusnya kita mengerti ini merupakan satu penatalayanan yang agung luar biasa. Kita sedang bekerja di dalam pekerjaan Bapa, pimpinan kita adalah Pencipta kita namun Dia berkata, "Aku tidak menjadikan kamu budak melainkan sahabat."


Itu sebabnya mari kita menggarap hidup kita dengan baik. Kita tidak tahu Tuhan memberi hidup kita berapa lama? Mari kita mengerjakan tugas penatalayan kita dengan bertanggungjawab bukan hanya disatu bidang melainkan disemua bidang. Saya minta setiap kita menggumulkan hal ini dengan serius. Dunia hanya memikirkan segala sesuatu dari aspek manfaat tetapi yang Tuhan mau bukan itu. Tuhan mau kita kembali, seperti Paulus mengerti bagaimana panggilan dia ditengah dunia dan untuk itu dia rela berkorban supaya dia boleh menyelesaikan tugas penyelenggaraan anugerah yang Tuhan tetapkan baginya.


Oleh sebab itu, maka kita sebagai orang-orang yang telah menerima anugerah yang luar biasa dan berharga ini, harus mampu menunjukkan kepada dunia bahwa anugerah itu bukan sesuatu yang murah. Tetapi dalam anugerah itu ada suatu tanggung jawab yang harus disadari dan dilakukan oleh orang-orang percaya.

0 komentar:

Posting Komentar