Sesungguhnya yang membedakan antara manusia dengan mahluk lainnya, salah satunya adalah perasaan malu. Karena hanya mahluk manusialah sebagai ciptaan Tuhan yang mempunyai perasaan malu. Monyet walaupun mirip manusia tetapi tidak punya perasaan malu, buktinya monyet tidak berpakaian dalam kesehariannya sedangkan manusia mengenakan pakaian dalam kesehariannya. Dengan demikian fungsi perasaan malu yang ada pada manusia disamping untuk membedakan dengan mahluk lainnya, adalah untuk menjadikan manusia: bermartabat, berintelgensia, berkepribadian, bergengsi, berevolusi dalam pikiran maupun dalam karya- karyanya dan masih banyak lagi yang bisa dilakukan oleh manusia tersebut dengan berbekal perasaan malu tersebut.
Dengan perasaan malu Adam dan Hawa pada waktu mereka jatuh dalam dosa, mereka dapati diri mereka bertelanjang di hadapan Tuhan sehingga mereka menutupi auratnya dengan daun ara. Yang pada akhirnya Tuhan sendirilah yang menolong mereka membuatkan pakaian mereka dari kulit binatang, agar mereka tidak bertelanjang. Ternyata perasaan malu yang ada pada manusia itu sangat penting sekali. Nah!!! Sekarang bagaimana jika sesorang tidak lagi mempunyai perasaan malu tersebut. Apakah dapat bisa dikatakan manusia sama dengan mahluk lainnya yang bukan manusia? Jawabannya bisa ya!, Bisa tidak!, Mengapa demikian? Disini kita tidak bisa menghakimi, sebab penghakiman itu haknya Tuhan.
Akan tetapi ada tinjauan yang sangat baik untuk kita belajar didalamnya mengenai perasaan tidak tahu malu tersebut, Yaitu tinjauan secara Alkitabiah. Adapun tinjauannya sebagai berikut:
Pertama; Manusia yang tidak mempunyai perasaan malu, mereka tidak mengenal noda mereka walaupun mereka telah melakukan kejijikan dihadapan Allah secara berulang- ulang. Sepertinya kejijikan tersebut sudah melekat sedemikian rupa pada hidup mereka, sehinga mereka beranggapan adalah hal yang biasa, hukumannya yang Tuhan berikan adalah: Mereka akan tersandung jatuh dan rebah (Yeremia 6: 15), mereka tidak bisa diharapkan buahnya lagi, dan Tuhan telah menetapkan orang- orang yang akan melindas mereka (Yeremia 8: 12- 13).
Kedua; Manusia yang tidak punya perasaan malu, harus menyadari dan bertobat sebab Tuhan Yesus telah mengubahnya yang dahulu menjadi hamba dosa sekarang menjadi hamba kebenaran, yang seharusnya mati binasa akan tetapi telah memperoleh hidup yang kekal (Roma 6: 18- 23).
Ketiga; Manusia yang tidak mempunyai perasaan malu, dianggap orang yang tidak mengenal Allah (1 Korintus15: 33- 34).
Keempat; Manusia yang tidak mempuyai perasaan malu, hatinya tidak ada ketulusan untuk melakukan ketetapan- ketetapan Tuhan dan akhirnya dipermalukan (Mazmur 119: 80). Dengan demikian setelah mempelajari firman Tuhan ternyata perasaan malu tersebut sangat penting tetap ada melekat pada manusia, agar kita berbeda dengan mahluk lain. Karena manusia itu sebenarnya segambar serupa dengan penciptanya (Kejadian 1: 27). Hebat bukan!??
0 komentar:
Posting Komentar