-->

Profil Hamba Tuhan

Foto saya
Jakarta, Indonesia
Seorang Hamba Tuhan yang memiliki kerinduan untuk dapat memberkati banyak orang melalui Pastoral Konseling, dengan berbagai hal dan cara, salah satunya adalah melalui fasilitas dunia maya (Internet). Riwayat Pendidikan Teologi: - Sarjana Theology (S. Th) jurusan teologi, 1999. - Master of Art (M. A) jurusan Christian Ministry, 2002. - Master of theology (M. Th)Thn 2010. - Doctor of Ministry (D. Min)Thn 2009. God Bless You All.

Pendahuluan

Shallom, selamat datang di blog saya Pdt. Denny Harseno, M. A., D. Min. Saudara, saya senang sekali jika dapat memberkati saudara sekalian melalui setiap tulisan-tulisan dan artikel-artikel yang ada pada blog ini. Jika saudara ingin membaca setiap tulisan-tulisan dan artikel-artikel terdahulu yang ada pada blog ini, saudara cukup memilih label daftar isi blog atau dengan memilih pada arsip blog yang ada di samping kiri blog ini, dan silahkan mengisi buku tamu blog saya dibawahnya, agar saya dapat mengetahui siapa saja yang telah berkunjung diblog saya. Terima kasih atas perhatiannya, Tuhan Yesus Kristus memberkati.

18 April 2009

Hidup Dalam Anugrah Part 4

Kita diselamatkan bukan hanya unsur anugerah, tetapi kita juga diselamatkan melalui iman. Dalam Efesus 2:8, "… oleh iman…." Lebih tepat seharusnya melalui iman. Kedua kata ini - oleh atau melalui - jika digunakan di dalam ayat 8 memiliki arti yang berbeda. Jika saya diselamatkan oleh iman itu berarti iman menjadi pelaku penyelamat. Jadi, waktu saya mengatakan saya diselamatkan oleh iman itu berarti iman memiliki kuasa besar untuk menyelamatkan saya. Jadi iman itulah pelakunya. Imannya itulah tuhannya. Inilah yang menjadi kesalahan fatal dari pada konsep faith movement. Alkitab mengatakan, ‘tidak!’ Kita diselamatkan bukan oleh iman tetapi melalui iman. Artinya iman itu menjadi jalur keselamatan yang dipakai oleh Tuhan untuk menyelamatkan kita. Mengapa ini penting? Karena disinilah seringkali terjadi konflik yang membuat kita tidak sadar apa yang sedang terjadi di dalam diri kita ketika kita bertobat. Disatu pihak yang mau percaya dan bertobat adalah saya. Jadi kesimpulannya karena saya yang mau bertobat dan beriman, tetapi tidak, iman dan pertobatan hanyalah menjadi saluran belaka. Kita bisa beriman dan bisa bertobatpun itu merupakan pemberian Allah. Jadi iman itu sendiri adalah instrumen yang Tuhan pakai untuk kita bisa diselamatkan. Dan iman ini sendiri diberikan oleh Tuhan Allah. Iman bukan hasil usaha kita, bukan kehebatan manusia, bukan kemampuan manusia untuk berjuang, bukan sesuatu yang menjadi modal manusia untuk mendapatkan keselamatan tetapi iman adalah pemberian Tuhan. Biarlah ini boleh menyadarkan kita, jika kita bisa berimanpun, itu adalah pemberian Tuhan. Iman adalah sarana yang Tuhan berikan untuk kita bisa bersekutu kembali dengan Tuhan.


Jadi, kita diselamatkan karena anugerah melalui iman, ini bukan usaha manusia! Jika demikian bagaimana seharusnya kita berespon kepada Tuhan. Pertama, kita tidak bisa sombong dihadapan Tuhan. Kita harus hancur dihadapan Tuhan, tunduk betul-betul dihadapan Tuhan dan mengakui Dia di dalam hidup kita. Dialah Allah kita, hanya kepada Dia-lah kita taat. Kedua, kita rela dipakai untuk memberitakan Injil disekeliling kita. Mari kita rela dipakai oleh Tuhan untuk mengajak lebih banyak lagi orang yang belum Kristen untuk mendengar firman Tuhan dan memberitakan Injil keselamatan. Saudara biarlah Tuhan memakai kita menjadi saluran berkat bagi orang lain.


Menjadi pokok pembahasan yang penting setelah kita mengetahui betapa luar biasa dan berharganya anugerah yang diberikan oleh Allah kepada kita, maka apa yang seharusnya kita lakukan? Pada paragraf sebelumnya saya sudah menyatakan bahwa kita harus rela untuk dipakai oleh Tuhan. Artinya kita harus mau untuk menjadi pelayan dalam kerangka anugerah itu. Pelayanan apa yang dimaksud? Apakah melayani di gereja, seperti banyak pemahaman orang percaya pada umumnya. Untuk itu kita akan beranjak dari surat Efesus 2 ini menuju surat Efesus 3, karena surat Efesus adalah satu kesatuan yang luar biasa, yang mampu memaparkan kepada kita tentang anugerah dan apa yang harus kita lakukan dengan anugerah.


Efesus 3:2-7 merupakan satu kesatuan kalimat yang mengungkapkan apa yang dikatakan oleh Paulus pada bagian sebelumnya yaitu sehubungan dengan orang-orang Efesus yang dianggap kafir oleh orang-orang Yahudi. Namun Paulus mengatakan bahwa orang-orang Efesus ini mempunyai panggilan untuk melayani Tuhan sekalipun untuk itu harus membayar mahal karena dunia membenci mereka. Di lain pihak, Paulus mengatakan ini merupakan satu rahasia besar yang dibukakan kepada Paulus agar mereka boleh mengerti. Masalahnya, apa rahasia yang dibuka oleh Tuhan kepada Paulus? Mengapa hal itu dibuka serta apa maknanya? Di dalam PL, Tuhan bekerja di tengah-tengah sejarah melalui umat Israel kemudian di dalam PB Tuhan menghentikan perjanjianNya dengan umat Israel, sedangkan orang-orang kafir yang tadinya carang liar atau ranting liar sekarang boleh dicangkokkan ke dalam pokok anggur yang sejati sehingga mereka diberikan kemungkinan untuk melayani Tuhan di dalam kerajaan Allah.


Di dalam ayat-ayat yang kita baca Paulus mengatakan satu kalimat yang sangat indah yang akan menjadi tema renungan kita hari ini yaitu pada ayat 2 yang mengatakan, "memang kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku …" Ini merupakan satu gambaran yang begitu agung, begitu besar yang mungkin dinikmati oleh setiap orang yang dahulu hanya dibatasi untuk umat Israel tetapi sekarang sudah dibuka menjadi satu kemungkinan setiap orang termasuk kita hari ini bisa menikmatinya.

0 komentar:

Posting Komentar