Nats: Yohanes 4:6-9
Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia
Lembaga Alkitab Indonesia (LAI), diberi judul: Percakapan dengan
perempuan
Yesus terhadap suatu kebiasaan lama hasil peraturan manusia.
Terobosan (breakthrough) apakah itu? Yesus menjalin komunikasi
dengan orang
telah berlangsung sangat lama antara orang
timbulnya aturan kaku tersebut.
Omri, raja
Asyur, setelah sempat dikepung selama tiga tahun, pada tahun 721
pembuangan. Sejak saat itu koloni Asyur pun dimulai.
Maka timbullah suatu bangsa campuran (II Raj. 17:24). Oleh
instruksi raja Asyur sendiri, Allah (YHWH=Yahwe, sebutan/kata
ganti untuk Allah) diajarkan dan diakui negara (II Raj. 17:25-28).
Peribadatan terhadap Yahwe dilaksanakan oleh sebagian penduduk,
sedangkan yang lainnya menyembah para dewa Asyur (II Raj.
Penduduk asli yang masih tinggal, kerapkali melakukan
ibadah terhadap Yahwe di Yerusalem (II Taw. 30:1; 34:9; Yer. 41:5).
Keterpisahan dan permusuhan orang
semakin meruncing manakala Nehemia menolak eksistensi dan
bantuan orang
Hal ini diperkuat lagi oleh Ezra dengan kebijaksanaan politik
keagamaannya.
Keterpisahan dan permusuhan yang tidak pernah
diperdamaikan ini menjadi semacam aturan dan kebiasaan yang
ditaati tanpa kompromi. Keadaan ini berlangsung bertahun-tahun.
Maka, pada zaman Yesus, dari sudut pandang orang Yahudi, kata
“orang
“ejekan” (Yoh. 8:48). Dalam Yohanes 4:9, kita mendapatkan
keterangan jelas, bahwa orang Yahudi tidak bergaul dengan orang
Yesus datang ke
berbicara dengan perempuan
rekonsiliasi sekaligus reformasi. Berhasilkah upaya Yesus? Berhasil.
Perempuan Samaria tersebut, setelah mendapatkan pengajaran dari
Yesus, menjadi penginjil pertama di
Kabar baik yang dibawa perempuan ini mendorong banyak orang
permintaan mereka, Yesus (dan tentu bersama para murid-Nya)
tinggal di
(Yoh. 4:40-42).
Luar biasa! Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan
keberhasilan Yesus melakukan rekonsiliasi dan reformasi di
Luar biasa, karena orang
orang Yahudi, justru terbuka dan menerima Yesus sebagai
Juruselamat, ketimbang orang Yahudi, yang menolak dan pada
akhirnya menyalibkan Dia. Menjadi mengertilah saya, mengapa
Yesus menggunakan orang
salah satu perumpamaan-Nya (Luk. 10:30-37). Karena, ada nilainilai
moral yang baik dari orang
sangat terbuka untuk firman-Nya. Itu sebabnya Tuhan Yesus tak
lupa menyuruh murid-murid-Nya memberitakan Injil di Samaria
(Kis. 1:8). Filipus yang memberitakan Injil di Samaria disambut
baik, dan banyak orang yang menjadi percaya kepada Kristus (Kis.
Terobosan rohani apa yang sudah anda lakukan? Sudahkah anda
melakukan rekonsiliasi dengan saudaramu yang menjadi musuhmu
sekian tahun ini? Bagaimana hubunganmu dengan orang tua yang
telah lama putus hubungan? Apakah anda sudah mengampuni
dengan tulus orang yang pernah mengkhianatimu?
membenci mertuanya, karena mertuanya main perdukunan.
Menurutnya, sang mertuanya itu bahkan tega mendukuninya. Saya
kemudian mengatakan kepadanya untuk jangan membenci dan
memusuhi mertuanya itu. Memusuhi itu bukan ajaran Tuhan Yesus.
Saya menyuruhnya untuk tetap mengasihi dan mendoakan agar
suatu waktu nanti mertuanya dapat bertobat dan menerima Yesus
sebagai Tuhannya.
Menjadi Kristen sejati yang percaya betul kepada Yesus Kristus
memang harus menyangkal diri; mau menjalankan titah Tuhan
kendati berat secara manusia. Berat rasanya untuk menjalin
hubungan kembali dengan orang yang dimusuhi; berat memang
mengampuni orang yang pernah mencelakai. Berat dan berat. Tetapi
itulah yang Tuhan mau. Anda dan saya bukan tidak bisa
melakukannya. Tetapi apakah kita mau melakukannya. Kalau Yesus
telah memberi contoh, kita pun mesti mau meneladani-Nya.
Dalam melakukan rekonsiliasi dan reformasi tersebut, Yesus
tidak langsung datang ke
(Kebaktian Kebangunan Rohani) besar-besaran. Ia memulai dengan
langkah kecil terlebih dahulu. Memulai dari seorang perempuan
biasa yang tidak diperhitungkan orang. Maka, mari kita mulai
pemulihan hubungan kita dengan orang lain dan mengubahkan
hidup orang itu ke arah Kristus, dari langkah kecil yang kita bisa.
Selebihnya, biarkan Tuhan yang beperkara.
Penting untuk melakukan breakthrough, supaya kita menjadi orang
Kristen yang bukan biasa-biasa saja; menjalani kehidupan beriman
dengan biasa seolah tidak ada perkara yang harus dibereskan. Yang
penting bergereja dan beriman, cukup sudah. Padahal, ada
hubungan dengan orang lain yang harus direkonsiliasi – ada orang
lain yang harus dibawa kepada pengenalan akan Kristus. Membawa
orang kepada Kristus dan menjadikannya percaya kepada-Nya,
adalah amanat agung yang harus saya dan anda laksanakan.
Mengapa harus? Karena kitalah murid-Nya. Murid yang benar pasti
mau menaati apa kata Gurunya, Yesus Kristus. Anda murid yang
benar, bukan?
0 komentar:
Posting Komentar