-->

Profil Hamba Tuhan

Foto saya
Jakarta, Indonesia
Seorang Hamba Tuhan yang memiliki kerinduan untuk dapat memberkati banyak orang melalui Pastoral Konseling, dengan berbagai hal dan cara, salah satunya adalah melalui fasilitas dunia maya (Internet). Riwayat Pendidikan Teologi: - Sarjana Theology (S. Th) jurusan teologi, 1999. - Master of Art (M. A) jurusan Christian Ministry, 2002. - Master of theology (M. Th)Thn 2010. - Doctor of Ministry (D. Min)Thn 2009. God Bless You All.

Pendahuluan

Shallom, selamat datang di blog saya Pdt. Denny Harseno, M. A., D. Min. Saudara, saya senang sekali jika dapat memberkati saudara sekalian melalui setiap tulisan-tulisan dan artikel-artikel yang ada pada blog ini. Jika saudara ingin membaca setiap tulisan-tulisan dan artikel-artikel terdahulu yang ada pada blog ini, saudara cukup memilih label daftar isi blog atau dengan memilih pada arsip blog yang ada di samping kiri blog ini, dan silahkan mengisi buku tamu blog saya dibawahnya, agar saya dapat mengetahui siapa saja yang telah berkunjung diblog saya. Terima kasih atas perhatiannya, Tuhan Yesus Kristus memberkati.

29 April 2009

Kehendak Allah Itu Sempurna



Nats: 1 Tes 5:16- 18

Nats diatas bunyinya demikian: Bersukacitalah senantiasa; Tetaplah berdoa; Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.

Membaca ayat- ayat ini mungkin dalam hati kita bertanya- tanya, apakah firman Allah ini hanya untuk bagi orang yang sedang: Mendapat lotre?, mendapat undian?, mendapat pekerjaan? dan mendapat apa yang sedang kita butuhkan dan harapkan? Ternyata setelah mempelajari pada pasal satunya, dugaan diatas salah semua. Kenapa?

Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat ayatnya:”... Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan suka cita yang dikerjakan oleh Roh Kudus, sehingga kamu telah menjadi teladan untu semua orang yang percaya di wilayah Makedonia dan Akaya. Karena dari antara kamu firman Tuhan bergema bukan hanya di Makedonia dan Akaya saja, tetapi disemua tempat telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah, sehingga kami tidak usah mengatakan apa- apa tentang hal itu...,” (1 Tes 1: 6- 8).

Terbukti keadaan jemaat di Tesalonika tersebut bukan sedang berpesta tetapi sedang berduka oleh karena beriman kepada Yesus Kristus, mereka yang sedang mengalami beban yang sangat berat yaitu dalam bentuk penindasan dan penganiyaan terhadap mereka.

Penulis surat ini adalah rasul Paulus, seakan- akan Allah yang melalui perantaraan rasul Paulus disini sedang tidak menyadari keadaan jemaat tersebut, seakan- akan juga rasul Paulus tidak melihat dan tidak realistis dengan keadaan kesusahan jemaat tersebut. Ternyata betulkan kita salah menduganya nich?!. Nach!!! Supaya kita jangan penasaran, sekarang mari kita membahasnya lebih dalam lagi ketiga ayat firman Tuhan yang ditulis oleh rasul Paulus tersebut.

Pertama: Kita harus ingat juga ada firman yang mengatakan: “Jalanmu bukan jalan- Ku; Rancanganmu bukan rancangan- Ku...”, sebenarnya kita sebagai manusia keadaan kita sangat rapuh! Tidak perduli apakah orang itu kaya atau miskin, pintar atau bodoh dan kuat ataupun lemah, pada saat mereka menghadapi setiap persoalan dan problemnya, apabila manusia itu menghadapinya tanpa perlindungan, pengaturan, penyertaan, pengandalan dan kepercayaan kepada Tuhan itu adalah usaha yang sia- sia, sebab jalan dan rancangan manusia terbatas. Kita boleh protes firman tersebut untuk menyatakan ketidak setujuan kita, kita boleh marah yang besar oleh karena kejadian yang kita hadapi dan alami sangat membuat kita menderita, kita boleh mencoba dengan kekuatan kita sendiri untuk mencari jalan keluarnya dengan mengandalkan dukun- dukun, orang - orang pintar dan paranormal, Silahkan! Hasilnya pasti gagal dan malahan penderitaan yang kita alami semangkin hari semangkin berat dan keadaan kita akan semangkin buruk. Ini menandakan manusia itu rapuh! Tidak berdaya! Tidak maha tahu! Dan tidak berhasil!

Sebenarnya Allah itu sangat baik dan sangat penuh pengertian, Dia sangat mengerti keadaan kita, Dia ingin agar kita jangan sampai kalah dengan penderitaan yang sedang kita alami, Dia ingin agar kita untuk tetap mengandalkan- Nya, Dia ingin agar kita menjadi pemenang atas segala persoalan yang kita hadapi di muka bumi ini, Dia ingin agar kita tetap berbuah walaupun ada aniaya. Bukankah sukacita itu adalah buah Roh yang kedua( Gal 5: 22), yach benar! Allah menginginkan kepada kita, agar kita tetap mengeluarkan buah- buah kita pada setiap situasi bagaimanapun dan dalam kondisi apapun, sebab apabila kita taat menuruti perintah Tuhan, Dialah penolong dan pembela yang kuat bagi kita dan bagi- Nya tidak ada yang mustahil. Sudah jelas, bukan? Akan tetapi bagaimana kalau kita tetap ngotot, tidak juga mau menuruti perintah Firman tersebut? Tolong baca dan renungkan Kitab Ulangan 28: 47- 48.

Kedua: Tetaplah berdoa ; kita mungkin masih ingat bagaimana tembok di Yerikho di hancurkan oleh Allah melalui bangsa Israel yang dipimpin oleh Yosua melalui doa mereka? Kita masih ingat nabi Elia dengan berdoa kepada Tuhan, sehingga api turun dari sorga dengan membakar korban bakarannya dan mengalahkan nabi- nabi Baal tersebut? Mereka dengan berdoa, tembok yang begitu kokoh dan kuat dengan sekejap hancur berantakan. Ternyata doa adalah yang mendatangkan kekuatan pertolongan Allah yang luar biasa bagi umat- Nya, doa adalah nafas kehidupan orang Kristen dan doa orang- orang benar apabila dengan yakin didoakan besar kuasa- Nya. Jangan lupa berdoa yach! Ini perintah Allah lho!

Ketiga: Mengucap syukurlah kepada Tuhan; Orang- orang yang selalu mengucap syukur kepadaTuhan adalah orang- orang yang tidak pernah mengingkari: Kekuatan Tuhan, keadilan Tuhan, kesetiaan Tuhan, kekuasaan Tuhan yang tidak terbatas dan ke Maha tahuannya Tuhan. Karena dalam setiap keadaan dan kejadian yang kita hadapi dan alami Tuhan maha tahu, dengan demikian pengandalan kita kepada Tuhan tetap melekat dan setia selama- lamanya dan Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk medatangkan kebaikan bagi yang mengasihi Dia...( Roma 8: 28). Mulai saat ini marilah kita lebih dekat lagi kepada Allah agar setiap perintah- Nya kita turuti dan jangan lagi ada sungutan. Alleluya! Amin.


0 komentar:

Posting Komentar