-->

Profil Hamba Tuhan

Foto saya
Jakarta, Indonesia
Seorang Hamba Tuhan yang memiliki kerinduan untuk dapat memberkati banyak orang melalui Pastoral Konseling, dengan berbagai hal dan cara, salah satunya adalah melalui fasilitas dunia maya (Internet). Riwayat Pendidikan Teologi: - Sarjana Theology (S. Th) jurusan teologi, 1999. - Master of Art (M. A) jurusan Christian Ministry, 2002. - Master of theology (M. Th)Thn 2010. - Doctor of Ministry (D. Min)Thn 2009. God Bless You All.

Pendahuluan

Shallom, selamat datang di blog saya Pdt. Denny Harseno, M. A., D. Min. Saudara, saya senang sekali jika dapat memberkati saudara sekalian melalui setiap tulisan-tulisan dan artikel-artikel yang ada pada blog ini. Jika saudara ingin membaca setiap tulisan-tulisan dan artikel-artikel terdahulu yang ada pada blog ini, saudara cukup memilih label daftar isi blog atau dengan memilih pada arsip blog yang ada di samping kiri blog ini, dan silahkan mengisi buku tamu blog saya dibawahnya, agar saya dapat mengetahui siapa saja yang telah berkunjung diblog saya. Terima kasih atas perhatiannya, Tuhan Yesus Kristus memberkati.

23 Maret 2010

Rahasia Kuat Rohani



Nats: I Samuel 3:7-11

7 Samuel belum mengenal TUHAN; firman TUHAN belum pernah dinyatakan
kepadanya. 8 Dan TUHAN memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya.
Iapun bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli serta katanya: “Ya, bapa, bukankah
bapa memanggil aku?” Lalu mengertilah Eli, bahwa Tuhanlah yang memanggil
anak itu. 9 Sebab itu berkatalah Eli kepada Samuel: “Pergilah tidur dan apabila
Ia memanggil engkau, katakanlah: Berbicaralah, TUHAN, sebab hamba-Mu ini
mendengar.” Maka pergilah Samuel dan tidurlah ia di tempat tidurnya. 10 Lalu
datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah:
“Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab: “Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini
mendengar.” 11 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: “Ketahuilah, Aku
akan melakukan sesuatu di Israel, sehingga setiap orang yang mendengarnya, akan
bising kedua telinganya.
Apakah faedahnya mendengarkan firman Tuhan? Dalam perikop
ini kita melihat bahwa Samuel belum mengenal panggilan Tuhan.
Atas ajaran imam Eli, Samuel kemudian mendengar Tuhan
memanggilnya, dan manakala ia merespon panggilan itu, Tuhan
pun berfirman kepadanya. Pada ayat 11 khususnya, ada kata
“Ketahuilah”. Ini sebenarnya kata keterangan sekaligus kata
petunjuk. Petunjuk supaya Samuel tahu akan rancangan Tuhan.
Memang, orang yang mendengarkan firman Tuhan akan tahu
rancangan Tuhan terhadap dirinya; keluarganya; masa depannya;
dan bahkan terhadap negaranya.
Banyak orang Kristen menjadi lemah karena mendengar suara
yang bukan dari Tuhan. Yang didengar suara orang fasik. Suara
setan. Suara dukun. Suara nafsu hati nuraninya. Makanya,
perbuatannya mengandung dosa yang menuju kebinasaan.
Orang yang mendengarkan suara Tuhan akan tahu apa yang
ia lakukan pada saat menghadapi masalah. Bukan hanya masalah
dia saja, tetapi hal-hal yang akan Tuhan kerjakan bagi dunia pun,
dia bisa memahami maknanya terlebih dahulu, sementara orang
lain masih diliputi kebingungan.
Berapa banyak waktumu yang terpakai untuk mendengarkan
suara Tuhan ketimbang suara keduniawian? Apakah saudara lebih
banyak menonton dan mendengarkan suara tv yang belakangan
ini penuh dengan berita malapetaka: gempa, tsunami, banjir, tanah
longsor dan kecelakaan transportasi, daripada mendengarkan
suara Tuhan? Orang-orang yang lebih banyak mendengarkan
suara dunia dan terpengaruh olehnya, adalah orang-orang yang
tidak mempunyai pegangan hidup. Umat Tuhan tidak boleh
seperti ini.
Kalau kita dekat dengan Tuhan dan mendengarkan suara-Nya,
itu indah. Suatu waktu, saya dan keluarga hendak bepergian.
Ketika hendak memasuki mobil, saya katakan kepada istri saya,
bahwa saya mau buang air dulu. Istri saya berkata, “Bagaimana
sih si papi, sudah mau pergi, pakai buang air segala”. Saya sempat
bimbang beberapa detik antara segera pergi atau buang air
terlebih dahulu. Hati saya sejahtera untuk menyelesaikan urusan
ke kamar kecil dulu. Beberapa menit saya di kamar kecil. Setelah
itu, begitu kami keluar hendak mengarah ke jalan raya, saya melihat
banyak pecahan kaca berserakan di jalan. Saya bertanya kepada
seorang hansip yang kebetulan berdiri di situ, apa gerangan yang
terjadi. Pak hansip mengatakan baru beberapa menit lalu ada
mobil yang menabrak tukang ojek. Mobil penabrak kemudian
dirusak massa. Perhatikan saudaraku, kalau saya lebih dahulu
melewati jalan itu, mungkin saya yang menabrak si tujang ojek.
Penundaan semacam itu, bagi kita anak Tuhan adalah bukan
kebetulan. Penundaan itu ada maksud Tuhan; kita terhindar dari
malapetaka dan kecelakaan. Kenapa bisa begitu? Karena saya
mendengar suara Tuhan; suara di hati saya yang lebih mendorong
saya untuk menunda sebentar rencana bepergian tadi.
Kata “ketahuilah” dalam ayat 11, berarti Tuhan hendak
memberikan petunjuk kepada Samuel. Tuhan bekerja sama dengan
Samuel di mana Tuhan sedang merancangkan sesuatu atas orang
Israel. Samuel menjadi kawan sekerja-Nya.
Kita harus mendengar suara Tuhan
Bagaimana mendengar suara Tuhan? Ketika saya berkhotbah anda
mendengar, maka anda sedang mendengarkan suara Tuhan.
Begitu pula jika anda sedang membaca firman Tuhan, maka pada
saat itulah anda sedang mendengarkan firman Tuhan. Jadi, tidak
ada celah dari nasehat yang bukan dari Tuhan merasuk dalam
pikiran dan hati kita.
Menjadi pengikut Kristus itu bukan main-main. Dibutuhkan
keseriusan. Saya sudah mendengar banyak kisah, bagaimana
orang datang kepada saya dan menyampaikan bahwa dia kecewa
dengan istri keduanya, yang dulu baik tetapi kemudian
mengabaikannya karena kini menganggur. Tidak demikian dengan
istri pertama yang selalu menerimanya apa adanya.
Saya juga beberapa kali mengambil mayat di rumah istri muda
yang tidak lagi mau mengakui bahwa itu suaminya. Benar memang,
ada uang abang disayang, tidak ada uang abang ditendang.
Firman Tuhan harus selalu kita dengar dan menguasai
kehidupan kita, supaya perilaku kita senantiasa sesuai dengan
firman itu. Itulah yang akan menjaga kita dari segala keinginan
untuk melakukan apa yang tidak diinginkan Tuhan. Firman yang
menguasai kita itu pulalah yang akan menahan kita untuk berzinah
dan kawin lagi, dan akhirnya memulai rentetan kisah pilu
sebagaimana yang tersebut di atas.
Membaca firman Tuhan
Dengan membaca firman Tuhan, timbul pertobatan (Neh. 1:7).
Nehemia dan Ezra adalah nabi yang bersama-sama berada disaat
orang Israel mengalami kekalahan berat dan tercerai berai.
Nehemia mulanya merasa bingung karena mengapa bangsa yang
disertai Tuhan ini kalah dalam perang dan menjadi lemah. Tetapi,
ketika membaca kitab Musa, mengertilah ia, bahwa bangsa ini
sudah berubah; tidak lagi setia kepada Allah. Apabila mereka
setia, maka Tuhan akan mengumpulkan mereka menjadi satu
kembali. Dengan membaca firman Tuhan, kita akan diingatkan
seberapa jauh kita telah meninggalkan-Nya.
Apabila kita tidak menerima informasi dari firman Tuhan,
maka yang akan masuk dalam pikiran dan hati kita adalah
informasi dari dunia. Sebab memang, suka atau tidak suka, di
sekitar kita ini akan memberikan input kepada kita, baik melalui
pendengaran, perasaan dan penglihatan.
Mamon juga bisa menutupi keberadaan kita dari suara Tuhan.
Karena alasan bisnis yang juga pemberian Tuhan, kita memberi
alasan argumentatif: Tidak ada waktu mendengar suara Tuhan.
Orang yang seperti ini adalah orang yang melupakan sumber
berkat-Nya, tetapi menguber berkat-Nya. Ini kurang ajar
namanya. Nanti, ketika sakit berat siapakah yang akan dimintakan
pertolongan? Uang kita tidak bisa menyembuhkan penyakit
kanker stadium 4. Penyakit ini tidak ada obatnya. Uang kita yang
banyak pun akan habis karena itu. Kita boleh sibuk dengan urusan
bisnis, tetapi kita harus tetap memberikan waktu kita
mendengarkan suara Tuhan; membaca firman-Nya. Hadirlah di
gereja setempat di mana kita berbisnis di luar kota.
Firman Tuhan ini harus dibaca setiap hari. Ini wajib
hukumnya! Tidak cukup hanya membaca firman Tuhan seminggu
sekali di gereja.
Menghafal firman Tuhan
Dalam Mazmur 119:11 dikatakan: Dalam hatiku aku menyimpan
janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau. Dengan
menghafal firman Tuhan, kita tercegah dari perbuatan-perbuatan
dosa. Kalau sampai hari ini saya belum memukul orang, itu karena
saya menghafal firman Tuhan. Mengapa saya mengatakan
demikian? Karena, manusia, walaupun sudah 20 tahun bertobat,
karakter lama itu tidak hilang sepenuhnya, ia cuma ‘diam’ saja di
alam tidak sadar. Untuk diketahui, alam tidak sadar kita memonopoli
88% dan alam sadar 12% saja. Makanya, kalau kehidupan kita
yang dulu ‘kacau’, sekarang menjadi benar, itu tidak sepenuhnya
menjadi benar. Jika tidak menyerahkan diri sungguh-sungguh
dalam tuntunan Tuhan senantiasa, perilaku kacau itu bisa muncul
lagi.
Ada teman saya yang sudah 15 tahun tidak merokok. Suatu
waktu dia bertemu kembali dengan teman lamanya yang perokok.
Demi pertemanan, teman saya akhirnya merokok lagi bersama
karibnya itu. Yang terjadi kemudian, teman saya ini kembali
menjadi pemadat parah. Lebih parah dari 15 tahun lalu ketika
masih merokok.
Ada lagi kawan yang lain. Dulu mantan penjudi. Sudah
bertobat. Dua puluh tahun meninggalkan meja judi. Suatu ketika
dia dan keluarganya pindah rumah di wilayah lain. Demi untuk
menghargai ajakan warga, ia pun mengambil bagian dalam
pertandingan kartu dalam rangka 17 Agustus. Karena dia menang
terus dan jadi pemenang, dia diajak untuk bermain judi lagi. Dari
taruhan kecil sampai besar. Akhirnya, dia menjadi penjudi lagi.
Dulu 9 tahun saya belajar ilmu kebatinan. Ilmu itu membuat
saya percaya diri, sehingga suka berkelahi. Orang yang mencoba
melawan saya akan bertekuk lutut sebelum bisa berbuat apa-apa.
Ini adalah karakter lama yang tersimpan di alam bawah sadar
saya. Itu bisa muncul lagi.
Latar belakang kita tidak karuan semua. Kita semua pendosa
(Rm. 3:23). Dalam berkendara, sering emosi kita terpancing
karena perilaku pengendara lain yang merugikan kita. Kalau
bukan karena firman Tuhan yang kita hafal, kita mungkin sudah
kejar-kejaran dijalanan dan lalu baku hantam di tengah jalan ala
film hollywood.
Rasul Paulus pun ingin berbuat baik, tetapi yang jahat yang ia
ingin perbuat. Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik,
yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang
jahat, yang aku perbuat. Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku
kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang
diam di dalam aku. Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku
menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku (Rm.
7:19-21). Mengapa bisa begitu? Karena kedagingan kita selalu
berusaha mengalahkan kerohanian kita.
Firman Tuhan yang dihafal itulah yang akan meredam
menguatnya karakter lama kita. Ketika perilaku buruk itu
mencoba kembali, firman Tuhan yang sudah dihafal itu akan
teringat di hati; firman itu akan otomatis mencegah kita mengikuti
kemauan perilaku tersebut. Celaka jadinya kita, jika tidak
menghafal firman-Nya!
Merenungkan
Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi
renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati
sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian
perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung (Yos 1:8).
Merenungkan firman Tuhan seperti anda berjalan di jalan tol,
dengan merenungkan jalan-jalan mana yang harus dilalui – yang
mana yang lurus yang mana yang berbelok. Andai anda mencoba
berjalan di jalan tol dalam keadaan merem 1 menit saja, begitu
anda sadar, anda sudah di rumah sakit bagian instalasi gawat
darurat. Beruntung jika anda masih hidup…
Merenungkan firman Tuhan itu membuat kita waspada.
Waspada, karena iblis menyamar seperti malaikat terang. Kita
tidak boleh tertipu olehnya. Oleh karena itulah, betapa pentingnya
merenungkan firman Tuhan itu siang dan malam.
Perenungan yang baik itu seperti binatang yang memamah biak
(sapi dan kambing). Pada waktu dilepas di padang mereka mencari
makan. Tetapi makanan yang menjadi energi dan susunya adalah
ketika ia makan di kandangnya, yaitu makanan tadi yang
dikeluarkannya – dikunyah, diperhalus dan dimakan lagi. Itulah
yang menjadi sumber energi bagi sapi atau kambing itu. Begitu
pula dengan kita, dalam konteks mendengarkan firman Tuhan di
gereja. Barangkali kita terganggu dengan orang yang berisik di
samping kita, maka sesampai di rumah, bacalah dan renungkanlah
kembali firman itu. Atau, ketika mendengarkan khotbah pendeta,
ada bagian-bagian ayat tertentu yang tidak kita pahami, maka
bacalah dan renungkan kembali firman Tuhan tersebut di rumah.
Sempatkan waktu untuk melakukan hal ini segera dalam beberapa
menit saja, karena jika tidak, anda akan mengisi waktu dengan
urusan bersantai di rumah, tidur atau bahkan bertamasya. Maka,
kebanaran firman Tuhan itu akan lewat, dan tidak akan menjadi
rhema dalam hidupmu. Hal seperti inilah yang membuat banyak
orang Kristen tua di gereja, tetapi sangat kerdil rohaninya.
Melakukan firman Tuhan
Semua bagian yang kita bahas ini penting, dan klimaks dari
pembahasan kita adalah yag kelima ini.
Saya mempunyai teman pendeta. Orang ini luar biasa karena
kalau berkhotbah tidak menggunakan alkitab. Dia hafal semua
ayat hingga ke titik komanya. Luar biasa. Barangkali, dia
membawa alkitab hanya etika saja sebagai pendeta. Saya kagum
dengan orang ini. Karena penasaran, saya bertanya kepadanya
perihal rahasia beliau sehingga bisa seperti itu. Dia memberi
jawaban, bahwa dia sudah membaca alkitab sampai habis 50x.
Pantas saja.
Namun, tak berapa lama kemudian saya mendengar kabar,
bahwa hamba Tuhan yang luar biasa ini, melakukan kesalahan
yang tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang pendeta.
Sayang disayang, hamba Tuhan yang luar biasa ini lengah dan
membuka celah, yang kemudian menjadi fatal akibatnya.
Saudaraku, jangan sekalipun memberikan kesempatan kepada
iblis; jangan buka celah untuk dia menguasai kita sedikit pun dan
sedetik pun.
Saya juga tidak kebal dengan situasi seperti itu. Tetapi dengan
firman Tuhan dan doa, saya akan kuat menghadapinya.
Dengar, baca, hafal, renungkan dan lakukanlah firman Tuhan
dengan disiplin dan konsisten, maka niscaya kelas rohani kita akan
semakin naik; bertambah dewasa dalam Tuhan, dan cakap
menanggung segala perkara.





1 komentar:

franQ mengatakan...

Blog naaa keren kk !!
donlot mp3 rohani Kristen kk, gratis !! www.franq.co.cc o:-) Jbu All

Posting Komentar