-->

Profil Hamba Tuhan

Foto saya
Jakarta, Indonesia
Seorang Hamba Tuhan yang memiliki kerinduan untuk dapat memberkati banyak orang melalui Pastoral Konseling, dengan berbagai hal dan cara, salah satunya adalah melalui fasilitas dunia maya (Internet). Riwayat Pendidikan Teologi: - Sarjana Theology (S. Th) jurusan teologi, 1999. - Master of Art (M. A) jurusan Christian Ministry, 2002. - Master of theology (M. Th)Thn 2010. - Doctor of Ministry (D. Min)Thn 2009. God Bless You All.

Pendahuluan

Shallom, selamat datang di blog saya Pdt. Denny Harseno, M. A., D. Min. Saudara, saya senang sekali jika dapat memberkati saudara sekalian melalui setiap tulisan-tulisan dan artikel-artikel yang ada pada blog ini. Jika saudara ingin membaca setiap tulisan-tulisan dan artikel-artikel terdahulu yang ada pada blog ini, saudara cukup memilih label daftar isi blog atau dengan memilih pada arsip blog yang ada di samping kiri blog ini, dan silahkan mengisi buku tamu blog saya dibawahnya, agar saya dapat mengetahui siapa saja yang telah berkunjung diblog saya. Terima kasih atas perhatiannya, Tuhan Yesus Kristus memberkati.

23 Agustus 2009

Meninggalkan Kemunafikan IV

Dari uraian mengenai Rehabeam diatas, kita memeplajari satu hal yang penting yaitu janganlah menjadi orang yang munafik. Yesus dengan tegas menegur murid-muridnya demikian “Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.” (Mat. 6:5). Sesungguhnya apa yang salah dengan orang munafik? Dengan tegas saya mengatakan banyak salahnya. Perikop pembuka kita mengatakan bahwa tidak mungkin kita dapat mengabdi kepada dua tuan, sebab bila demikian maka besar kemungkinan kita akan mengkhianati salah satunya.

Pengkhianatan! Ya, pengkhianatan adalah salah satu ciri dari kemunafikan. Orang-orang yang munafik akan dekat dengan pengkhianatan. orang-orang munafik akan mengatakan bahwa ia mempercayai Yesus sepenuhnya sambil mencari jawaban atas pergumulannya kepada kepercayaan-kepercayaan yang menyesatkan. Dengan mudahnya seorang yang munafik akan meninggalkan tuannya hanya untuk kepuasan pribadinya. Hal inilah yang dilakukan oleh Rehabeam. Ia rela meninggalkan perjanjian Allah dengan leluhurnya hanya demi kenikmatan yang sesaat. Padahal ia tahu sejarah bagaimana Tuhan Allah Israel mengeluarkan mereka nenek moyangnya dari tanah perbudakan dengan disertai tanda-tanda mujizat itu. Tapi baginya perjanjian itu hanya sampah. Orang munafik akan dengan mudah mengubah sesuatu yang berharga menjadi tidak berharga dan sesuatu yag tidak berharga justru dianggapnya menjadi berharga.

Selain pengkhianatan, ciri kemunafikan adalah sikap haus dengan pujian. Dalam Lukas 12:1 Yesus dengan keras memperingatkan murid-muridnya demikian: “Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi”. Yesus tidak menginginkan murid-muridnya menjadi munafik sama seperti orang-orang Farisi. Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat pada masa itu berdoa di lorong-lorong jalan agar semua penduduk melihat mereka sebagai orang yang rohani. Sikap ini sangat ditentang oelh Yesus. Orang-orang yang haus dengan pujian sering menipu dirinya sendiri. Sebagaimana yang dikatakan dalam Galatia 6:3, sebagai berikut: “Sebab kalau seorang menyangka, bahwa ia berarti, padahal ia sama sekali tidak berarti, ia menipu dirinya sendiri.”
Oleh sebab itu jadilah orang-orang Kristen yang dewasa. Menjadi orang Kristen yang dewasa merupakan dambaan setiap orang dan merupakan suatu tingkatan yang harus diraih. Untuk mencapainya kadangkala diperlukan hati yang rela untuk berkorban dan juga harus mengedepankan kerendahan hati. Nilai hidup manusia dewasa ini sering diukur dengan banyaknya harta yang dimiliki matau dengan ketampanan, kecantikan dan kegagahan.

Untuk itu sebagai orang Kristen jadlah orang-orang Kristen yang menunjukkan kedewasaan dalam keteladanan. Ciri-ciri orang Kristen yang dewasa antara lain:

1. Sikap Bersyukur
AKU TAK SELALU MENDAPATKAN APA YANG KUSUKAI, OLEH KARENA ITU AKU SELALU MENYUKAI APAPUN YANG AKU DAPATKAN.

Kata-kata diatas merupakan wujud syukur. Syukur merupakan kualitas hati yang
terpenting. Dengan bersyukur kita akan senantiasa diliputi rasa damai, tentram
dan bahagia. Sebaliknya, perasaan tak bersyukur akan senantiasa membebani kita. Kita akan selalu merasa kurang dan tak bahagia. Ada dua hal yang sering membuat kita tak bersyukur. Pertama, kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki. Katakanlah anda telah memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang terbaik. Tapi anda masih merasa kurang.

Pikiran anda dipenuhi berbagai target dan keinginan. Anda begitu terobsesi oleh
rumah yang besar dan indah, mobil mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan lebih banyak uang.

Bila tak mendapatkannya kita terus memikirkannya. Tapi anehnya, walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati kesenangan sesaat. Kita tetap tak puas, kita ingin yang lebih lagi. Jadi, betapapun banyaknya harta yang kita miliki, kita tak pernah menjadi "KAYA" dalam arti yang sesungguhnya. Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang ''kaya''. Orang yang "kaya" bukanlah orang yang memiliki banyak hal, tetapi orang yang dapat menikmati apapun yang mereka miliki. Tentunya boleh-boleh saja kita memiliki keinginan, tapi kita perlu menyadari satu hal
bahwa inilah akar perasaan tak tenteram. Kita dapat mengubah perasaan ini
dengan berfokus pada apa yang sudah kita miliki. Cobalah lihat keadaan di sekeliling Anda, pikirkan yang Anda miliki, dan syukurilah. Anda akan merasakan
nikmatnya hidup. Pusatkanlah perhatian Anda pada sifat-sifat baik atasan,
pasangan, dan orang-orang di sekitar Anda. Mereka akan menjadi lebih
menyenangkan. Seorang pengarang pernah mengatakan, ''Menikahlah dengan orang yang Anda cintai, setelah itu cintailah orang yang Anda nikahi.'' Ini perwujudan rasa syukur. Hal kedua yang sering membuat kita tak bersyukur adalah kecenderungan
membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, dan lebih kaya dari kita. Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput di pekarangan sendiri.
Ada cerita menarik mengenai dua pasien rumah sakit jiwa. Pasien
pertama sedang duduk termenung sambil menggumam, "Lulu, Lulu". Seorang
pengunjung yang keheranan menanyakan masalah yang dihadapi orang ini. Si dokter menjawab, "Orang ini jadi gila setelah cintanya ditolak oleh Lala." Si
pengunjung manggut-manggut, tapi begitu lewat sel lain ia terkejut melihat
penghuninya terus menerus memukulkan kepalanya di tembok dan berteriak,"Lala, Lala". "Orang ini juga punya masalah dengan Lala ?" tanyanya keheranan. Dokter kemudian menjawab, "Ya, dialah yang akhirnya menikah dengan Lala". Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki. Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi. Seorang ibu yang sedang terapung
di laut karena kapalnya karam, namun tetap berbahagia. Ketika ditanya kenapa
demikian, ia menjawab, "Saya mempunyai dua anak laki-laki. Yang pertama sudah meninggal, yang kedua hidup ditanah seberang. Kalau berhasil selamat, saya sangat bahagia karena dapat berjumpa dengan anak kedua saya.Tetapi kalaupun mati tenggelam, saya juga akan berbahagia karena saya akan berjumpa dengan anak pertama saya di surga".
Bersyukurlah!

Bersyukurlah bahwa kamu belum siap memiliki segala sesuatu yang kamu inginkan. Seandainya sudah, apalagi yang harus diinginkan ? Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu. Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar. Bersyukurlah untuk masa-masa sulit. Di masa itulah kamu tumbuh.

Bersyukurlah untuk keterbatasanmu. Karena itu memberimu kesempatan untuk
berkembang. Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru. Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu. Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat. Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga. Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih. Karena itu kamu telah membuat suatu perbedaan. Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik. Hidupyang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masasurut. Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif. Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkah bagimu.

2. Taat kepada Firman Tuhan. Tuhan Yesus taat sampai akhir hidupnya kepada Bapa, oleh karena itu sepantasnyalah kita menjadikan-Nya teladan di dalam hidup kita. Kita harus taat kepada firman Tuhan, karena firman Tuhan adalah untuk kebaikan hidup kita. Jangan pernah ragu-ragu terhadap apa yang Tuhan perintahkan, karena apa yang ia firmankan pasti digenapi.

3. Peka terhadap Kehandak Allah. Memiliki kepekaan terhadap kehenda Allah tidak terjadi dan datang begitu saja dalam diri kita, tetapi harus kita latih dengan bergaul karib dengan Allah melalui media doa. Hubungan kita dengan Allah menentukan kepekaan kita terhadap kehendak Allah.

4. Mengijinkan Roh Kudus. Roh Kudus adalah oknum yang diutus Allah menjadi teman “seperjuangan” dengan kiat dalam mengarungi masa hidup kita di bumi ini. Jadi ijinkan Roh kudus berkarya dalam hidup kita.

5. Memiliki Motivasi yang benar di hadapan Allah. Orang yang dewasa rohaninya tidak gampang kecewa dan sakit hati. Karena orang yang dewasa rohaninya memiliki motivasi yang benar di hadapan Allah.

Untuk itu para pembaca yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus. Kemunafikan hanya akan membawa kita kepada kehancuran. Kemunafikan hanya akan mendatangkan kekejian di hadapan Tuhan. Tanggalkan semua itu dan tinggalkan. Hiduplh dala kebenaran yang sejati dari firaman Tuhan.

0 komentar:

Posting Komentar